Friday, February 6, 2015

mau bagaimana?

ketika kamu harus menghadapi sejumlah tingkah laku anak-anak yang masih berusia remaja dan mereka membuat ulah, apakah selamanya kamu harus marah? apakah dengan emosi bisa menyelesaikan masalah? apakah jika kamu tak bisa menanggulanginya, itu berarti kamu tak bisa mengendalikan mereka?
yah, semuanya tentu bisa menjawab. terserah bagaimana jawaban kalian, namun yang pasti punya pendapat yang beragam. lalu, apakah keragaman itu hanya bisa dipandang sebagai satu alasan yang sama? tidak!
aku sadar akan posisiku. aku tau apa pekerjaanku. aku mengerti bagaimana karakterku. benar! sebab itu adalah diriku.
aku seorang guru dari sebuah sekolah sma swasta di kotaku. menghadapi beragam karakter anak-anak yang tengah berada di usia rawan, bukanlah hal yang mudah. apalagi dengan karakter sifat dan sikapku yang sulit untuk marah dan tegas. mau dipaksakan bagaimana pun juga, tetap saja aku kalah dengan perangai mereka.
bukan berarti aku tak bisa diajak serius. aku bisa serius. sangat bisa serius. tegas? aku juga bisa tegas. tapi, aku tetap kalah oleh ulah mereka. bukan sekali, dua kali aku bersikap tegas kepada mereka. marah pun juga sering. tapi satu hal yang selalu mereka katakan saat aku tengah berada dalam suasana emosi yaitu, "ibu, ibu ga usah marah-marah. ga cocok ibu marah. nanti cantiknya luntur!" jleb! yang ada, setelah mereka mengungkapkan pernyataan seperti itu, langsung ketawa ngakak. iya, ketawa! lupa kalo lagi marah -__-
yaaahhh.. usiaku dan usia mereka tidak terlalu jauh. paling hanya sekitar 10 tahunan. dan mereka lebih banyak menganggap aku sebagai teman atau kakak mereka. sebagai tempat curhat mereka ketimbang sebagai guru mereka. lalu, aku harus berbuat apa? aku selalu ingat jika di sekolah aku adalah guru mereka, yang bertugas untuk membimbing mereka menjadi sosok yang memiliki kepribadian baik, sopan, dan santun. meskipun sekali lagi aku katakan, aku gagal untuk menjadikan mereka seperti itu :(
yah, aku gagal. aku gagal karena aku tak bisa tegas seperti mereka. aku gagal karena aku tak bisa marah seperti mereka. aku gagal karena anak-anak lebih takut kepada mereka dan tak bisa menghargai aku sebagai guru mereka. gagal!
selanjutnya, karena kegagalan itu, aku tau mereka menilaiku sebagai guru yang tak baik, tak tegas, tak bijaksana, tak bertanggung jawab! yang tak bisa mengajar dan tak pantas mengajar!
tapi, apakah mereka tak pernah melihat bagaimana usahaku untuk bisa seperti mereka? yang entah itu disegani atau ditakuti oleh anak-anak?
aku ga pernah bermasalah jika mereka menilai aku gagal sebagai seorang guru. hanya saja, aku tak begitu menerima jika mereka mengatakan bahwa aku tak bertanggung jawab. sebab, dimana letak aku tak bertanggungjawabnya? sampai sekarang aku masih mencari tau. lalu, jika memang aku tak bertanggung jawab, apakah mereka tak menginginkan aku lagi untuk mengabdi di sekolah mereka?
bukan masalah untukku jika harus meninggalkan tempat mengabdiku saat ini. karena sesungguhnya, aku sendiri sadar bahwa aku tak bisa menjadi seorang guru. rasanya, itu bukan bidangku, bukan keahlianku. sampai saat ini pun, aku masih mencari jati diriku sendiri. mencari tempat yang layak yang memang membutuhkan tenaga dan pikiranku. yah, tempat yang memang membutuhkan sosok seperti aku dengan segala kelebihan dan kekuranganku. yang tak menilaiku sebagai sosok yang tak bertanggung jawab! entahlah, tapi rasanya sangat menyakitkan bila aku dinilai seperti itu.
baiklah, rasanya cukup untuk menguak isi hati perihal masalah yang satu ini. semoga saja, aku masih punya segudang kesabaran untuk menghadapi keadaan ini. dan semoga saja, ada pekerjaan di luar sana yang benar-benar membutuhkan pribadi seperti aku.yah, semoga! ;)


No comments:

Post a Comment

Jangan sebut kami BENGAK!

hari ini, dengan lantangnya, ia berkata, "Guru-guru di sini bengak !" aku yang hanya bisa mendengarkan dari dalam ruang guru, ter...