Friday, July 30, 2010

resensi singkat buku "Layar terkembang"


Tuti dan Maria adalah kakak beradik. Anak dari Raden Wiriaatmaja, seorang mantan wedana di daerah Banten, yang masa pensiunnya di habiskan untuk hidup di Jakarta bersama dengan kedua orang anaknya.
Maria masih tercatat sebagai murid H.B.S. Carpentier Alting Stichting. Sedangkan kakaknya, Tuti telah menjadi seorang guru di sekolah H.I.S Arjuna di daerah Petojo.
Mereka berdua berkenalan dengan seorang pemuda bernama Yusuf saat pulang dari Pasar Ikan. Yusuf adalah seorang siswa di Sekolah Tabib Tinggi yang merupakan putra Demang Munaf di Martapura, Sumatera Selatan.
Pertemuan mereka ternyata cukup membekas di hati Yusuf dan Maria. Meskipun sesungguhnya Yusuf menykaui Tuti karena kecerdasan pikirannya serta keaktifannya di berbagai organisasi, namun sayangnya, Tuti belum mau mengikat janji dengan seorang pemuda yang tidak sesuai dengan kriterianya. Tuti menginginkan seorang calon pendamping yang juga memiliki pemikiran yang luas seperti dirinya. Maka dari itu, pilihan pun jatuh kepada Maria, yang lebih muda dan juga lebih manja daripada Tuti.
Waktu silih berganti. Tuti sibuk dengan semua kegiatan yang ia lakoni. Apalagi dia cukup aktif dalam oganisasi Putri Sedar, sehingga dia tak banyak memiliki waktu untuk mengurusi soal percintaan. Berbeda dengan Maria, adiknya. Hubungannya dengan Yusuf semakin intens. Dan mereka memutuskan untuk melanjutkan hubungan tersebut ke jenjang pernikahan.
Namun sayang, semua hanya menjadi impian bagi Maria dan Yusuf. Suatu ketika, Maria terkena penyakit parah hingga ia di rawat di salah satu rumah sakit yang ada di daerah Pacet. Dokter berpendapat bahwa udara di sana akan lebih membantu proses penyembuhan bagi Maria.
Silih berganti Yusuf dan Tuti menemani Maria. Meskipun sudah dalam keadaan payah, namun Maria tetap bisa memberikan senyum terbaiknya untuk menyenangkan hati orang-orang tersayangnya. Karena ia tahu, bahwa hidupnya tak akan bertahan lebih lama lagi.
Sebagai permintaan terakhirnya sebelum pergi, Maria meminta kepada Yusuf dan Tuti untuk bersatu. Jelas saja mereka berdua menolak permintaan tersebut. Namun Maria bersikukuh bahwa ia tak ingin dua orang yang sangat ia sayangi tersebut, lepas ke pelukan orang lain. Yusuf dan Tuti hanya terdiam menanggapi permintaan Maria.
Benar saja. Tuhan punya rencana lain untuk Maria. Di usaianya yang ke 22 tahun, ia tutup usia. Jenazahnya di makamkan di perkuburan yang tak jauh dari rumah sakit dimana ia dirawat semasa hidupnya. Pada kesempatan berkunjung ke makam adiknya, Tuti membawa serta Yusuf. Dan dihadapan makam adiknya pula, Tuti memberitahukan bahwa ia dan Yusuf akan menkah setelah pertunangan yang telah diselenggarakan beberapa waktu silam.
Meskipun telah berkali-kali Tuti menolak jodoh yang dating kepadanya karena tidak sesuai dengan pekertinya sebagai perempuan yang aktif, pada akhirnya hatinya pun luluh untuk Yusuf, yang sebelumnya merupakan tunangan adiknya sendiri. Keinginan terakhir Maria pun mereka wujudkan demi kebahagian Maria. (mel)

Saturday, July 17, 2010

karikatur ku...



ini karikatur kedua yang Bang Edi Dharma buatkan untukku... sebelumnya, di buat saat aku dan Meila berkunjung dalam sebuah acara di Taman Budaya Jambi. selanjutnya yang ini. tapi, yang ini khusus di buat untuk membantunya mempromosikan Rumah Kartunnya. buat yang berminat membaut karikatur diri kalian, bisa hubungi melly langsung. oke...

Monday, July 5, 2010

kampusku tercinta...





pasti ada yang tau kan foto-foto di atas?
yup, tuh dia gedung tempat aku menuntut ilmu. ngga disangka banget bisa masuk sana. padahal pengen kuliah di luar (curhat)! tapi, kenapa ya, kok masih belum maksimal juga staf pengajarnya??? mungkin ini salah satu rasa kekecewaanku terhadap mereka. dan berharap bisa menjadi lebih baik lagi di kemudian hari. tetap semangat Unja Ku!!!

Jangan sebut kami BENGAK!

hari ini, dengan lantangnya, ia berkata, "Guru-guru di sini bengak !" aku yang hanya bisa mendengarkan dari dalam ruang guru, ter...