Thursday, September 4, 2014

pil pahit usia


yap, empat hari telah berlalu sejak pergantian usiaku. ibarat kata, aku memulai menulis di dalam lembar buku yang baru. entah dengan cerita seperti apa bisa ku isi buku ini. penuh kesedihan, canda tawa, atau ada rasa lain yang ikut meramaikannya. 
sedikit mengulas setahun yang lalu. aku awali cerita di buku usia 2013 dengan sebuah kejutan manis darinya yang aku sayangi. ditengah kesibukanku, dia hadir dengan memberikan kebahagiaan tersendiri. indah, kenangan itu sangat indah lagi berkesan. namun apa daya, menjelang aku menutup lembar di buku usia itu, aku dikejutkan dengan sebuah kejutan lain. sesuatu yang selama ini berusaha aku tampik dari dalam pikiran, nyatanya benar-benar terjadi. permasalahan jark diantara kita yang sedari awal sudah aku persoalkan, pada akhirnya membawa cerita pada suatu hal yang kembali lagi harus aku rasakan perihnya. dia dan perempuan lain!
rasanya aku ingin teriak. mengapa hal ini harus terjadi lagi. mengapa aku mengobati luka yang sama kembali. dan mengapa aku harus mengalah kembali! bilakah aku menjadi pemenang?
aku tak pernah mendapatkan jawaban pasti atas kejadian ini. aku selalu dicampakkan begitu saja tanpa ada penjelasan. aku tak pernah menuntut apa-apa. aku hanya menginginkan penjelasan secara gamblang meskipun pada akhirnya aku tetap tak diiyakan.
aku coba untuk ikhlaskan, aku coba untuk menerima segalanya. namun aku bukan pula tergolong orang yang gampang melupakan kejadian mengerikan seperti ini.
demi menguatkan hati, aku selalu berharap bahwa Dia tengah mengujiku untuk memenangkan aku dalam suatu kompetisi yang elegan. memberikan aku hadiah sesuatu yang pada akhirnya tak akan mengecewakan diriku kembali. tapi sayangnya, aku tak sekuat itu. terkadang tetap saja ada rasa bahwa kehidupan ini tidak adil.
aku, harus kembali menelan pil pahit...

No comments:

Post a Comment

Jangan sebut kami BENGAK!

hari ini, dengan lantangnya, ia berkata, "Guru-guru di sini bengak !" aku yang hanya bisa mendengarkan dari dalam ruang guru, ter...