Sunday, July 22, 2012

sajadah jumbo

akhirnya, puasa tahun ini bisa kumpul dengan keluarga... setelah tahun lalu bertempur dengan suasana yang sulit untuk diungkapkan.
heemmm.. lega rasanya bisa berkumpul lagi dengan papa dan adek. tahun lalu, aku hanya bisa menikmati suasana ramadhan dengan mereka hanya beberapa hari saja. hal ini karena aku harus mengikuti kegiatan kukerta dari kampus. lengkap banget ceritanya di sana. apa itu positif ato negatif. puas aku ngerasain 'keras'nya hidup jika harus berkumpul dalam 1 kelompok dengan berbagai karakter. yah. dan aku terpilih menjadi salah satu yang 'terabaikan'. tapi ga masalah, semua udah berlalu. ngapain juga mengingat hal yang menyedihkan itu??
sekarang masanya udah beda. aku bisa kumpul lagi dengan keluargaku. bisa taraweh lagi di musola belakang rumah. dan ngomong-ngomong soal taraweh, ada satu hal yang menjadi perhatianku beberapa waktu ini. sebenarnya udah lama aku perhatikan, tapi ga mau berkomentar banyak. tapi kali ini, kayaknya lebih baik kalo aku share, siapa tau ada yang bisa memahami dan memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai perihal ini. persoalan sepele, soal sajadah!
alas solat yang satu ini emang sayang kalo ga dibawa serta saat kita solat. ada beberapa ukuran sajadah yang aku tau, ada yang kecil cuma segede buku tulis, ada yang ukuran biasa, ada juga yang ukuran jumbo. nah, masalahnya adalah, mengapa orang-orang terlalu senang menggunakan sajadah yang ukuran jumbo ini???
seperti kejadian semalam. aku sama adek bawa sajadah ukuran biasa. lalu tiba-tiba, datang seorang ibu yang masuk ke dalam barisan shaf solat di samping kiriku. ia membawa sajadah jumbonya lalu merapikan dengan menyelipkan sisa sajadahnya ke bawah sajadahku dan juga tetangga sebelahnya. senangnya.. karena menurutku ia mengerti bahwa ia hanya menggunakan tempat sesuai dengan porsinya. oke, ga masalah untuk itu. tapi, beberapa saat selanjutnya, seorang wanita muda masuk di barisan pas di sebelah kanan adekku yang dia sendiri persis disisi kananku. berbeda dengan bu tadi, meskipun sama-sama membawa sajadah jumbo, tap dia berhasil menutup sebagian sajadah adekku, ato lebih tepatnya, hanya disisakan setengahnya saja! wow! dan bagiku, itu sama saja memakan tempat orang lain. padahal, yang ditempatinya dari sajadah itu hanya sebagian kecil saja. dan karena kejadian itu pula, mau ga mau adekku nyempil ke aku karena tempatnya sudah di sabotase orang lain. hemmm, mengecewakan!
mengenai kondisi ini, aku jadi ingat dulu pernah guruku berkata bahwa, "bawa aja sajadah biasa kalo ke musola ato ke masjid. ga perlu juga bawa yang besar-besar itu, makan tempat!" dan hal itu emang terbukti kan? lagian bukannya kalo kita solat jamaah itu harus merapatkan shaf ya? terus gimana kalo semuanya bawa sajadah jumbo itu? otomatis bakalan ada jaraknya dong?
sebenarnya, ga mau juga rese soal ini, tapi sebel aja liatnya. kenapa sih ga dibuat sajadah ukuran standar aja buat orang Indonesia? kan rata-rata porsi badannya ga gede-gede banget! kasian dong yang lain. bagi aku, itu sama aja dengan keangkuhan tak tersirat mengenai tempat buat solat. ya jelas dong, kalo kita bawa sajadah yang jumbo itu, kan lebih lapang. kalo mau lapang-lapangan mah, mending solat sendiri aja kali yah di rumah?
#mohon maaf sebelumnya jika ada yang kurang suka dengan catatan ini. ini hanya sekedar curahan hati saja.  

No comments:

Post a Comment

Jangan sebut kami BENGAK!

hari ini, dengan lantangnya, ia berkata, "Guru-guru di sini bengak !" aku yang hanya bisa mendengarkan dari dalam ruang guru, ter...