Wednesday, July 11, 2012

mampukah aku?

seorang menghubungiku dan mengatakan bahwa ia ingin kembali menemukan dirinya yang dulu. aneh! padahal, aku ga bisa apa-apa. lalu, kenapa dia meminta kepadaku? apa yang harus aku lakukan? tapi, pastinya, ini tantangan baru, demi sebuah pertemanan...
aku tau, dia masih dalam suasana berduka. ayahnya baru saja beberapa waktu yang lalu berpulang ke pangkuan-Nya. wajar jika saat ini dirinya merasa terpuruk, jenuh, serta luput dari tawa. aku pun dulu pernah merasakan hal yang sama. bahkan di usia yang masih sangat muda ketimbang dirinya.
ia menginginkan senyum kembali mencerahkan dunianya! yah, itu yang terang ia katakan padaku. kemarin, sewaktu bertemu aku saat aku melayat, sebenarnya aku sendiri tengah dalam situasi yang kacau. kacau karena tak tau harus berekspresi seperti apa. dihari itu aku menerima kabar bahagia sekaligus berita duka darinya. belum lagi sempat terpasung keegoisan diri. campur menjadi satu. hingga akhirnya aku salah tingkah sendiri saat bertemu dia. dalam suasana duak seperti itu, masih saja aku mengeluarkan ekspresi bodohku. samapai aku ditegur oleh temanku yang lain untuk lebih tenang. tapi mau gimana, orang emang aku lagi ga tau harus gimana? semuanya ngalir aja ga karuan. sampe akhirnya dia nyeletuk supaya aku diperiksa di dokter. sialan :P hanya saja, tingkah konyol itu justru bisa menghadirkan senyum di wajahnya. meskipun dia memungkiri, tapi aku tau kalo dia bisa sedikit terhibur dengan aksi 'putus urat malu' ku itu. senang bisa membantu menghilangkan kesedihan teman walau hanya beberapa detik saja.
lalu pagi ini, dia minta aku untuk menolongnya supaya bisa kembali menekukan dirinya yang hilang. sanggupkah aku? jujur, ini sebuah permintaan yang sulit aku sanggupi...

No comments:

Post a Comment

Jangan sebut kami BENGAK!

hari ini, dengan lantangnya, ia berkata, "Guru-guru di sini bengak !" aku yang hanya bisa mendengarkan dari dalam ruang guru, ter...