Wednesday, March 28, 2012

PPL -selanjutnya-


 ada cerita menarik yang rasanya terlalu rugi untuk aku simpan sendiri hari ini. pastinya ga jauh-jauh dari pengalaman selama aku hampir 3 minggu ini menjalani PPL di sekolah lamaku dulu, SMP 7 Jambi.
dapet bahan ngajar soal menarasikan teks wawancara tapi buat pengantarnya sebelum memasuki pembelajaran utama, siswa digiring dulu buat mengerti cara merubah kalimat langsung dan tak langsung.
yup, awalnya semua berjalan dengan lancar. meskipun harus diselingi gelak tawa karena ada ulah beberapa anak yang buat aku gemes sendiri. its ok, aku ingin belajar bersabar karena yang aku hadapi ini masih anak kelas 7. karakter mereka bener-bener sulit dipahami. mau dikerasi, nanti salah, tapi kalo diikuti, aku malah jadi bahan guyon mereka juga. serba bingung.
jujur, baru sekarang aku ngerti banget beratnya tanggung jawab jadi guru. so, ga salah emang penghargaan yang diberikan buat guru kalo mereka itu pahlawan tanpa tanda jasa. jika disuruh milih, mending rasanya aku lebih akan memilih mewawancarai 50 orang lalu menuliskan beritanya daripada menghadapi 30 orang siswa dengan tingkah polah yang sulit untuk dijelaskan, plus lagi takut kalo sampe salah dalam menyampaikan ilmu. kenapa aku bilang begitu, soalnya seperti ada 'ganjalan' tersendiri kalo ngadepin makhluk-makhluk munggil yang nantinya mereka akan memimpin negara ini. kalo aku salah, pasti nanti itu akan terus terbawa oleh pemahaman mereka. kacau dun! aku ga mau sampe itu terjadi. dan justru hal itulah yang baru saja aku lalui! parah bener deh ah! jadi, ceritanya gini, balik lagi soal menarasikan teks wawancara yang jadi bahan untuk aku mengajar hari ini, aku udah nyiapin beberapa pertanyaan buat dikerjain sama siswa-siswa itu. jujur aja, emang aku agak ceroboh dan ga cek ulang bahannya. jadi yah, aku menyulitkan mereka hari ini. wajar aja, banyak yang bertanya pas ngerjain soal tadi. jadi, ada soal yang semestinya ga aku kasih ke mereka karena itu lebih kepada bagian teks laporan berita! hoplah! sepertinya virus lama terbawa dibawah alam sadarku saat mengetik bahan ajar itu. virus laiknya seorang wartawan yang tengah mengetik hasil laporan wawancara yang baru saja diterimanya. :p  bener-bener ga sengaja banget! dan hal itu langsung aku bahas dengan pamong pembimbing. intinya, aku merasa dalam jalur yang salah saat ini. seorang wartawan yang tengah mengajar dikelas dengan panggilan yang berbeda, guru! mana bahan ajarnya emang ngaruh banget sih, sekali lagi, menarasikan teks wawancara! 

 tapi rasanya malah bersalah bener. dipikir-pikir, karena aku calon guru yang baik hati dan sulit untuk sombong, hehehe.. aku bakalan kasih soal itu sebagai bonus ajah. tapi tetep aku bakalan jujur sama mereka atas kesalahan itu.
  akhir kata, melly yang bertugas menjadi guru dan memberikan materi hari ini mengucapkan, "buruan deh cepet selesai PPL ini. supaya jangan ada lagi tekanan batin karena takut salah dalam upaya mentransfer ilmu untuk calon bakal pemimpin bangsa ke depan!" ;b

No comments:

Post a Comment

Jangan sebut kami BENGAK!

hari ini, dengan lantangnya, ia berkata, "Guru-guru di sini bengak !" aku yang hanya bisa mendengarkan dari dalam ruang guru, ter...