Sunday, February 19, 2012

bisakah??? mampukah??? mungkinkah???

dari mana aku harus mulai bercerita? entah, bingung. yang jelas, masih sangat terekam jelas di benakku bagaimana sulitnya jalan yang harus ditempuh nantinya. bukan cuma keinginan dari diriku belaka, namun juga beberapa orang lainnya. sebuah niat yang tulus, dan semoga bisa terlaksana atas izin olehNya...
>>



karena tiba-tiba dosenku bilang bakalan ngadain proyek pengerjaan film dokumenter, alhasil aku pikir ini sebuah kesempatan yang bagus untuk memulai terjun kedunia yang baru lagi, perfilman. jujur, ga ada bosannya aku ingin belajar di dunia yang baru meskipun aku tahu pasti sebatas apa kemampuanku. lalot, lelet, lemot! lengkap! tapi, hidup ini kan cuma sekali, kapan lagi aku bisa melakukannya?

setelah berdiskusi panjang dibantu dengan bang wawan dan juga om jul, akhirnya tercetus sebuah ide yang sangat brilian. ga hanya ingin sekedar mengangkatnya kembali ke tempat yang semestinya, namun juga sekaligus berniat ingin membuat semua orang tau bahwa ada sesuatu yang terlupakan selama ini. ingin mendokumentasikan kembali kesenian senandung jolo yang ada di desa tanjung, kumpeh ilir. sepakat! sampai akhirnya terjun langsung melihat lokasi yang sebenarnya.
bukan jarak yang dekat untuk bisa sampai kesana. waktu kurang lebih 2 jam habis untuk bisa melewati perjalanan hingga ke lokasi. tapi puas, sampai disana, pemandangannya menyejukkan. hanya sayang, kala itu, aku memang lagi ga dalam kondisi 100% fit. maklum, habis sakit. tapi yang namanya bandel dan ga mau cuma diam ditempat, aku ikutan capcus ngabur sama bang wawan ke tempatnya wak degum, yang ada di desa tanjung, sekaligus sowan sama keluarganya.
setelah istirahat sejenak, mulailah untuk bergeriliya mencari tau informasi mengenai senandung jolo. sekaligus tak lupa menyampaikan maksud kedatangan kesana. senangnya, karena disana bisa disambut dengan segala keramahan si tuan rumah. guna mendapatkan cerita lebih lengkap, kami juga berkunjung ke rumah salah satu pembina kelompok mengurak silo tempat wak degum bernaung bersama teman lainnya guna berkesenian. tapi syaang, aku lupa siapa namanya. maklum, sekali lagi, lemot tengah bergelayut karena ga fit. terserahlah, namun yang pasti ada banyak cerita yang didapatkan disana.
sebenarnya, masih ada satu orang sesepuh lainnya yang ingin dikunjungi, yaitu wak maryam. namun karena waktu juga terus menjelang, akhirnya keinginan itu tertahan. bahkan, rencana lainnya yang ingin jalan-jalan keliling menaiki perahu/sampan, juga tertunda. lagi-lagi, mengingat jarak yang jauh dan waktu tempuh yang lumayan lama, akhirnya kami mesti berpamitan. namun berjanji akan kembali lagi kesana.
sebenarnya, aku niat sekali ingin mengerjakan proyek ini. namun bingung sendiri jika mengingat beberapa tugas lainnya yang meti aku kerjakan. apa bisa aku merampungkan yang satu ini ditengah seabrek aktivitas lainnya? belum lagi ppl, siaran, jadwal latihan, proposal skripsiku, dan segalanya.
sampai kini, merampungkan tulisan untuk sketsa perjalanan cerita/skenario garapan itu aja, belum rampung. aku masih harus memutar lagi rekaman wawancara kemarin guna sebelumnya akan aku tuliskan terlebih dahulu menjadi sebuah feature.
kembali harus disayangkan, aku telah menyia-nyiakan banyak waktu hingga akhirnya aku justru mengalami suatu kecelakaan dan kini batas konsentrasiku semakin menurun. daya penglihatanku juga mulai terganggu. belum lagi ditambah rasa pusing di kepala yang tak kunjung mereda. benar-benar limbung.
aku ga mau impian ini tak sampai terwujudkan. aku masih ingin terus mengusahakan. aku terlalu kecewa melihat sebuah kesenian yang mulai terpinggirkan. yang mulai terlupakan. yang pada akhirnya tak ada yang mengenal. aku juga tau batas kemampuanku. aku juga tau seberapa tenaga dan pikiran yang dimiliki. banyak hal yang nantinya akan tersedot untuk bisa melancarkannya.  sekali lagi aku bertanya, apakah aku mampu? memang bukan aku yang nantinya hanya sendirian yang melakukannya. tapi sama saja aku sudah membawa orang lain ikut tersusahkan karena keinginan ini. apakah aku telah memberatkan mereka? apakah aku telah menyusahkan mereka? apakah seperti ini yang haus aku lakukan? apakah.....??? entahlah!

banyak hal sesungguhnya yang ingin aku tuangkan dalam benak ini. banyak hal yang aku wujudkan. banyak.. banyak.. banyak sekali! dan untuk yang kesekian kalinya aku bertanya, bisakah? mampukah? mungkinkah? sanggupkah? dan jawabannya....... entahlah...

  anak-anak bermain tepi sungai wak degum dipinggiran sungai (depan rumah)

No comments:

Post a Comment

Jangan sebut kami BENGAK!

hari ini, dengan lantangnya, ia berkata, "Guru-guru di sini bengak !" aku yang hanya bisa mendengarkan dari dalam ruang guru, ter...