biarkan aku tetap tertunduk. meskipun jalan ini berliku. sengaja aku tetap menunduk, meskipun tahu sebuah halang merintang. aku lebih baik tetap menunduk. agar semua tak terlihat jelas. terlalu perih untuk menyaksikannya. sebuah fenomena yang tak seimbang.
aku bahagia untuk terus tertunduk. meski pundak tak menginginkannya lagi. di bawah, aku bisa menangis. di bawah, aku bisa tersenyum. dan di bawah, tetap merasa bahagia.
atau biarkan tiba-tiba menengadah. hanya sesaat. tak usah berlama-lama. hanya menyilaukan. nanti bisa lupa daratan. biar kembali menunduk. sadari apa yang telah dilalui.
ini bukan perintah. ini hanya sekedar sadar diri. tak ada yang memaksa. memang sudah diinginkannya. biar terus begitu. terus tertunduk. hingga sampai masa. akan menengadah. namun hanya sekejap mata.
Wednesday, November 9, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Jangan sebut kami BENGAK!
hari ini, dengan lantangnya, ia berkata, "Guru-guru di sini bengak !" aku yang hanya bisa mendengarkan dari dalam ruang guru, ter...
-
Ciri Aliran Penelitian Klasik Aliran penelitian sastra adalah sebuah kecendrungan yang tampil pada suatu zaman. Setiap era kadang-kadang m...
-
Nih buku aku temuin di bazar buku murah disalah satu toko buku yang ada di kotaku. Ngga enak banget ya bilangnya nemu. Kayak ngga niat aja b...
-
A Model Formalisme Sastra 1. Karakteristik Formalisme Formalis lahir akibat ketidakpuasan dengan penelitian ekspresivisme yang ...
No comments:
Post a Comment