Monday, June 6, 2011

berat.. sungguh..!

bukanlah suatu hal mudah untuk menjadi seorang anak sulung dalam sebuah keluarga. dan ini yang tengah aku rasakan saat ini. menanggung tanggung jawab yang cukup berat. apalagi mama udah ngga ada. otomatis, aku harus bisa membantu mengendalikan rumah layaknya seorang ibu. apalagi aku anak perempuan. aku senang dengan kesibukan di luar rumah, tapi sayangnya aku tak bisa meluangkan waktu untuk mengurus rumah. lalu, aku tau bahwa aku telah disekolahkan agar setelah lulus aku siap untuk lanjut mencari pekerjaan. tapi sayang, aku adalah anak yang pembangkang. aku justru lebih memilih untuk melanjutkan sekolah setinggi apa yang aku inginkan. finansial orang tuaku memanglah tak banyak. untuk itu, aku sempat membantu dengan bekerja paruh waktu. mungkin sepertinya tak terlalu membantu, karena pada dasarnya uang yang aku dapatkan bisa dikatakan hanya cukup untuk memenuhi beberapa keperluan pendidikanku. tapi aku tidaklah egois, aku tetap menyisihkannya untuk membantu membeli keperluan bulanan rumah serta tetap menyisihkan sebagian lainnya untuk pembayaran uang kuliahku. sesungguhnya, aku tak tega untuk meminta uang kepada papa demi membeli buku diktat kuliahku. bahkan sesungguhnya, untuk uang jajan yang tak cukup ini, aku pun tak memiliki keberanian juga untuk memintanya. papa sudah bekerja keras demi aku dan adek. tapi aku malah bersikap layaknya seorang ratu. aku sadar, banyak hal yang terlantarkan, terutama urusan rumah tangga. aku tau aku sesungguhnya bertanggung jawab untuk memasak, mencuci pakaian, menyentrika baju, menyapu, dan segala hal urusan bersih-bersih rumah. sebisa mungkin aku kerjakan apa yang bisa aku lakukan. aku tak tau kalo ternyata dengan segala kegiatan yang aku lakukan, justru memberikan sebuah pemikiran yang tak terlalu baik bagi keluargaku ini. nyatanya, adek sering mengeluh dibelakangku karena aku terlalu membebaninya dengan urusan bersih-bersih rumah, lalu papa pun menyimpan kekecewaan karena aku tak memilih untuk memanfaatkan ilmu yang telah aku dapatkan untuk segera diaplikasikan dalam dunia kerja. dan sekarang, uang memang merajai segalanya. sekolah butuh uang, makan butuh uang, sakit butuh uang, uang, uang, uang, dan uang!

aku tau akan keadaan ini. aku sangat menyadarinya. tapi aku masih punya mimpi yang ingin aku raih. bagiku, cukup satu kali saja aku merasakan menjalani kehidupan yang sepenuhnya tak ingin aku jalani. aku ingin jadi seorang psikolog! dan tak ada yang tau apa yang aku inginkan ini. mereka hanya bisa menerka tanpa mau memahaminya. aku masih akan berusaha mencapai apa yang aku inginkan. akan aku lakukan.

kini, aku akan lebih meyadari lagi keberadaanku. aku yang tak memiliki banyak kelebihan tapi aku punya keinginan, aku yang tak bisa apa-apa tapi ingin mendapatkan hal yang lebih dari yang ada sekarang, aku yang.... terserah apa yang ingin aku lakukan. intinya, aku tak akan melakukan hal yang meyimpang. keikutsertaanku dalam dunia teater, siapa tau saja malah membuka peluang untuk mendapatkan rezeki. kan kita ngga tau rezeki itu adanya dimana. asalkan kita mau dan berniat baik untuk mencarinya, pasti akan kita dapatkan.

sekali lagi, aku tau aku bukanlah anak yang baik, mungkin jauh dari kata berbakti. tapi aku akan berusaha untuk selalu menjaga nama baik keluarga!

No comments:

Post a Comment

Jangan sebut kami BENGAK!

hari ini, dengan lantangnya, ia berkata, "Guru-guru di sini bengak !" aku yang hanya bisa mendengarkan dari dalam ruang guru, ter...