Monday, May 23, 2011

terombang-ambing


rasanya, kehidupan yang aku jalani saat ini ngga jelas kemana arah dan tujuannya. semuanya benar-benar kacau balau! menyesal, marah, namun hal itu tak bisa aku lakukan. sekarang yang ada, aku harus bisa menemukan tujuan yang sebenarnya. hanya saja, semua itu masih berupa bayangan yang semu.
aku tau dimana awal mula mengapa semua ini bisa terjadi. gagalnya cita-citaku untuk mengenakan putih-abu-abu, hingga kini masih membayang didasar pikiran. sungguh aku sangat marah! aku tak pernah sedikit pun berniat mengganti seragam itu dengan apa yang kemarin aku kenakan. dan yang ada kini, aku seperti terus dibayangi rasa sakit hati kepada mereka yang dengan senyum lebar bisa memamerkan keanggunannya dengan seragam itu!
selama tiga tahun aku terkurung dalam dunia yang tak jelas. sampai detik terakhir, aku benar-benar tak mencintai dunia itu. sedikit pun. buktinya, aku tak lagi mau mengenang apa saja yang terkait dengan masa beberapa tahun yang lalu.
sungguh aku iri. aku ingin bisa tersenyum saat melihat bayangan diri di cermin dengan seragam kebanggaanku itu. aku mau!
setelah usai derita batin keterpaksaan yang aku jalani, telah lunas perjalananku dengan nilai yang memaksakan, aku pun bingung kemana harus melanjutkan langkah. sedari awal, rute hidup yang telah aku persiapkan, buyar berantakan. aku tak punya cadangan ide untuk perjalanan selanjutnya. dengan waktu yang singkat, aku harus bisa membuat keputusan.
sampailah kini pada keputusan final yang ternyata malah membingungkan. aku kembali terjebak. sekali lagi, aku salah jalan! keledai saja enggan untuk jatuh ke lubang yang sama. tapi aku, aku kembali terperosok ke jalan yang tak semestinya aku tempuh. namun, aku masih memiliki kekuatan dan keyakinan bahwa aku akan bisa kembali ke jalan yang benar. ke jalan yang sebenarnya aku inginkan. aku yakin itu. meskipun perlahan, namun pasti akan aku rebut kembali keinginan yang terombang-ambing terbawa angin nasib yang tak pasti.

No comments:

Post a Comment

Jangan sebut kami BENGAK!

hari ini, dengan lantangnya, ia berkata, "Guru-guru di sini bengak !" aku yang hanya bisa mendengarkan dari dalam ruang guru, ter...