Katakan saja, saat ini, aku jenuh!

Sejak kegiatan pertengahan tahun kemarin di Medan, rasanya sampai hari ini kegiatan lainnya beruntun mengikuti. Bohong kalo mau bilang ga capek. Bohong kalo mau bilang ga emosional, bohong kalo bilang sangat menikmati keadaan.

Ini bisa jadi sebuah anugerah, tapi aku ngga boleh bilang ini musibah. Setiap yang aku lakukan pasti ada hikmahnya. Dan hikmah yang paling aku rasakan, aku bersyukur bahwa aku masih diberikan kepercayaan untuk mengemban beberapa tanggung jawab sekaligu -meskipun rasanya ingin menangis di kala aku tak bisa melakukannya dengan baik atau tak mengerrti yang mana yang harus diprioritaskan terlebih dahulu-
Di sisi lain, aku tetap merasa beruntung bahwa kegagalan besar yang terjadi membuat aku semakin kuat menerima segala kenyataan hidup dan bisa dibilang ini adalah pertaruhan besar. Jika kemarin apa yang sempat aku impikan benar-benar terjadi, maka habislah semua kegiatan yang aku jalankan saat ini. Terduduk di rumah dengan aktivitas rumah dan sebagainya. yah, aku harus berkata bahwa aku harus bersyukur. Keinginan untuk bisa tetap berkarir masih bisa aku nikmati.
Namun, ada kalanya aku ingin berhenti. Berhenti sejenak saja. Menikmati liburan sebentar. Lalu siap diterjang oleh segudang pekerjaan lagi. Katakan saja, saat ini, aku jenuh!