Friday, January 29, 2016

Romantika Masa Remaja

kejadian kemarin, seolah mengingatkanku pada kejadian yang serupa terjadi padaku belasan tahun silam. masa dimana aku tengah beranjak dewasa dan mulai mengenal apa yang dimaksud dengan 'jatuh cinta'. dan kemarin, semua bayangan seperti menyapa untuk kembali mengingatnya lagi.
                                                            ---------------------------------------
hari ini jadwal masuk kelas X. seperti yang telah dijanjikan di hari sebelumnya bahwa hari ini jadwalnya ulangan harian. awalnya, semua berjalan seperti biasa. mereka mengerjakan soal dengan seribu ekspresi yang sebenarnya sudah dapat ditebak. waktu yang disediakan masih cukup banyak tersisa. suasana mulai gaduh sebagai perwujudan bahwa mereka telah bebas untuk sementara waktu dari beban pelajaran. untuk itu, aku biarkan saja mereka begitu. aku nikmati kegaduhan mereka sebagai hiburan tersendiri dari rasa lelahku hari itu. tapi, ada sesuatu yang cukup menarik perhatian. apa yang dilakukan oleh beberapa siswa putriku dijendela bagian belakang pojok kelas?
aku hanya mencoba menangkap sejenak apa yang mereka ributkan. mereka sibuk berdiri sambil memandang keluar kelas. seperti tengah menunggu sesuatu. lambat laun, mulai terdengar teriakan-teriakan kecil dari mereka. "itu dia! itu dia! barusan dia lewat!" apa yang lewat? mungkin lebih tepatnya, siapa yang baru saja lewat?
tampak salah satu dari 4 orang siswi yang berkerumun, tengah tersipu malu. terbersit sebuah wajah yang tengah dimabuk asmara. semakin salah tingkah saat digoda yang lainnya. aku yang memperhatikan mereka sejak tadi, justru tanpa sadar ikut senyum-senyum sendiri. seolah ikut merasakan apa yang gadis itu rasa. seolah tau, bagaimana malunya kena celaan yang dilontarkan oleh orang-orang disekitar.
ya, aku juga pernah demikian. merasa malu, merasa tersanjung, salah tingkah saat seseorang yang disukai lewat di koridor depan kelas. hanya lewat! berlalu begitu saja. tapi rasanya, jangan ditanya. seperti diguyur oleh hujan bunga. berusaha menyembunyikan rasa malu dan senang karna si doi yang dipuja baru saja 'absen' depan mata. sekedar melihat selintas saja, rasanya tak dapat diungkapkan dengan kata-kata. 
melihat apa yang terjadi di depan mata, rasanya aku pun tak bisa untuk mencegahnya. itu wajar, karena anak-anak seusia mereka kini mulai mengenal apa itu kasih dan sayang ke lawan jenis. lalu, apa aku harus melarangnya? toh, kenyataannya yang ada hanya adegan dimana ada seorang gadis yang tersipu malu karena baru saja melihat pujaan hatinya lewat di depan mata, bukan yang lain.
aku harus bisa mengerti dengan kondisi mereka. tak perlu terlalu ekstrim untuk melarang atau mencegahnya, karena itu masih dalam keadaan yang lumrah. sebab, aku sendiri juga pernah merasakannya. justru melihat mereka bertingkah seperti itu, lebih menarik daripada menonton adegan di film yang sudah di setting sedemikian rupa. lebih natural, lebih memikat, lebih mengena dihati. 
akhirnya, aku hanya bisa mengatakan bahwa mereka berhasil membuka kembali memori lamaku. mereka bisa membangkitkan kembali kenangan lama yang telah jauh aku coba untuk simpan rapat. 

2 comments:

  1. Assalamu'alaikum, salam kenal..
    Cerita yang menarik, saya juga pernah seperti itu. Bahkan kalau saya dulu, hanya berjalan lewat depan kelas(nya) saja juga sudah merasa salah tingkah, kagok, kaku, padahal tidak ada yang terjadi, bahkan mungkin si-dia-pun tidak menyadari dan tidak perdulu. hahaha..
    Tapi itulah romantika masa remaja, :)

    ReplyDelete
  2. bener juga tuh aku juga pernah ngerasain hal yg sama. dan ternyata masa remaja itu indah lebih tepatnya lg pas masa SMA :)
    kunjungi Pantangan Makanan Penderita Scabies

    ReplyDelete

Jangan sebut kami BENGAK!

hari ini, dengan lantangnya, ia berkata, "Guru-guru di sini bengak !" aku yang hanya bisa mendengarkan dari dalam ruang guru, ter...