Friday, March 28, 2014

Be My Sweet Darling?

Yuhuuu.. siapa yang ga meleleh jika seseorang yang kamu sukai mengatakan hal itu ke kamu? Oh My God rasanya gimanaaaa gitu. Apalagi pake adegan jongkok sambil bawa bunga ato coklat atau sesuatu yang sweet lainnya. Duh, romantis banget pasti ya.
Tapi kalo di novel yang masuk kategori teenlit ini, Marsha, si tokoh utama dalam cerita, punya masalah yang cukup complicated dalam masalah percintaan hingga bisa merasakan manisnya saat seseorang mengatakan, “would you be my sweet darling, Marsha?”
Oke, kita mulai aja nih cerita singkat tentang novel remaja satu ini.

Cerita bermula dari Marsha yang merasa kecewa berlipat ganda karena mengetahui sahabatnya sendiri, Raya, bermain api dengan berpacaran dengan Ega, yang tak lain adalah pacar Marsha. Marsha memergoki mereka berdua saat berada di sebuah kafe. Keberadaan Marsha sendiri ke kafe tersebut sebenarnya sudah menjadi rencana Raya untuk menunjukkan bahwa Ega bukanlah cowok yang baik untuk dipertahankan sebagai seorang pacar ideal. Namun karena terlanjur melihat adegan yang tak menyenangkan di depan matanya, Marsha langsung menyimpulkan bahwa Raya adalah sahabat penghianat dan Ega adalah cowok brengsek. Marsha sama sekali tak mau mendengar penjelasan dari Raya atau pun Ega.
Namun Marsha masih punya sahabat lain yang setia mendengarkan keluh kesahnya. Tata. Cewek berkacamata yang sudah dikenalnya sedari awal dia bersekolah di SMA. Tata pun tak menyangka Raya tega melakukan hal tersebut meskipun sebenarnya mereka sama-sama tau bahwa Raya memang punya kebiasaan buruk suka gonta-ganti pacar. Tapi tetap saja sulit untuk mempercayai bahwa dengan teganya Raya menikung sahabat sendiri.
Belum selesai rasa pedih yang menghampiri Marsha, kali ini dia harus berurusan lagi dengan makhluk laki-laki yang tanpa sengaja bertabrakan dengannya saat akan kembali ke kelas dari kantin. Meskipun kesalahan jelas berada di pihak Marsha, namun karena sifat Marsha yang keras kepala ditambah dengan suasana hatinya yang sedang tak karuan, sontak saja Marsha memaki-maki cowok yang sibuk membereskan buku yang berantakan karena adegan tabrakan itu. Marsha memaki dengan mengatakan bahwa cowok itu adalah cowok idiot yang tak tau diri karena sembarangan berjalan tanpa mata sehingga menabrak dirinya. Cowok itu sendiri juga mengatai Marsha sebagai cewek sinting yang tak tau diri karena tak mau mengakui kesalahan sendiri.
Petaka lainnya muncul dalam lingkungan keluarga Marsha. Mama Marsha memiliki kesulitan keuangan semenjak meninggalnya papa Marsha. Mama Marsha harus segera mengembalikan pinjaman uang saat mamanya masuk rumah sakit. Untuk mengatasi masalah keuangan tersebut, mama Marsha berencana untuk menyewakan lantai atas rumah mereka.
Tak disangka, seorang cowok setuju untuk menyewa kamar atas yang awalnya merupakan kamar Marsha. Marsha pun diminta untuk menjemput calon penghuni kos lantai atas tersebut. Sesuatu diluar dugaan terjadi. Ternyata yang akan menyewa kamar kos di rumah Marsha adalah cowok idiot yang pernah bertabrakan dengannya di sekolah. Marsha malas sekali harus memikirkan untuk tinggal serumah dengan cowok idiot itu. Namun karena mamanya, Marsha pun akhirnya mengalah dan menerima si cowok idiot untuk tinggal ngekos dirumahnya.
Cowok idiot yang dibenci oleh Marsha sebenarnya adalah anak pindahan dari Surabaya. Semua cewek di sekolah tergila-gila kepada Bima, si cowok idiot. Bima memiliki postur tubuh yang tinggi, putih, dan berwajah tampan. Tata, sahabat Marsha sendiri sampai ikut mengagumi Bima.
Meskipun tinggal serumah karena Bima kos ditempatnya, namun karena awalnya sudah bersitegang, ternyata pertengkaran terus mewarnai hari-hari mereka. Mama Marsha pun harus ikut perang urat syaraf untuk mendamaikan mereka. Hingga suatu hari, mama Marsha harus meninggalkan mereka berdua karena urusan kerja keluar kota. Mama Marsha meminta mereka berdua berjanji menjadi anak-anak manis selama beliau pergi. Mama Marsha juga menitipkan Marsha pada Bima selama dirinya pergi. Bima sendiri mengiyakan permintaan ibu kosnya.
Bima sendiri sebenarnya memiliki problem yang cukup berat karena Nadia, cewek yang telah dianggapnya sebagai adik sendiri, sangat protektif padanya. Nadia menganggap Bima adalah Bayu, kembaran Bima yang telah meninggal dunia karena kecelakaan. Sejak kehilangan Bayu, Nadia terganggu jiwanya. Nadia tidak mau Bima pergi jauh dari sisinya. Karena bagi Nadia, Bima adalah Bayu. Dengan kondisi seperti itu, Bima merasa risih dan memilih tinggal mengekos dari pada tinggal di rumah Nadia. Karena memang awalnya Bima tinggal di rumah Nadia karena mama Nadia dan mama Bima adalah sahabat dekat. Sehingga orang tua Bima mempercayakan Bima untuk tinggal di rumah keluarga Nadia. Tapi karena kondisi yang cukup mengganggu tersebut, Bima memilih untuk kabur dari Nadia.
Hingga suatu peristiwa yang tak terduga mengubah segalanya. Nadia yang berubah menjadi seperti seorang psikopat mengejar Bima dan mencelakainya. Bima tersungkur karena disenggol oleh Nadia. Nadia sempat tersadar dengan kesalahan yang dilakukannya. Namun Nadia tak dapat berbuat apa-apa karena Bima pingsan jatuh dari motor karena ulah dirinya. Dalam kondisi tak sepenuhnya waras, Nadia justru kabur saat Marsha yang kebetulan akan pulang ke rumah, mendapati Bima pingsan dipinggir jalan dan menemukan Nadia bengong di dalam mobil meratapi ulah yang baru saja ia lakukan. Saat Marsha meminta pertanggungjawaban Nadia, justru Nadia akan menabrak Marsha karena takut ulahnya diketahui. Marsha sendiri hampir ikut menjadi korban kegilaan Nadia. Namun Marsha langsung tersadar akan kondisi Bima. Marsha langsung membawa Bima ke klinik.
Saat Bima sadar, ia tidak mengetahui siapa yang membantunya ke klinik. Hanya ada sebuah bingkisan kecil yang sudah hancur terlindas yang ada disisinya. Dan itu pun tanpa sengaja ditinggalkan si pemilik bingkisan. Bima hanya mengetahui bahwa ada seorang gadis manis berambut panjang dan memakai seragam sekolah yang sama dengannya yang membantu dirinya untuk dibawa ke klinik. Informasi itu pun ia dapatkan dari suster yang merawatnya. Tanpa diketahui siapa nama malaikat yang menolongnya.
Singkat cerita, Marsha ternyata menyukai Bima dan demikian pula Bima. Namun, sebelum Bima ataupun Marsha mengungkapkan perasaan masing-masing, Bima harus pulang kembali ke Surabaya karena Nadia telah mencelakainya sampai harus mengalami gegar otak ringan. Namun, seiring berjalannya waktu, Bima kembali untuk menemui Marsha dan pada akhirnya mendapatkan kesempatan untuk meminta Marsha menjadi sweet darling-nya.
Kalo mau diceritain lengkap, sebenarnya konflik ceritanya rada ribet. Perkara perselingkuhan antara Ega dan Raya, terus lika-liku kekesalan tanpa ada kejelasan antara Marsha dan Bima, lalu kerumitan gangguan jiwa Nadia yang terlalu terobsesi terhadap Bima yang disangkanya adalah Bayu, kembaran Bima. Terus ditengah-tengah cerita sebenarnya muncul konflik baru dimana Bima menyangka Poppy adalah dewi penyelamat Bima. Duh, pokoknya ruwet! Meskipun akhirnya lumayan happy ending sih, tapi bikin greget karena rada gantung. Gantung karena ga jelas apakah selanjutnya Bima jadian sama Marsha ato engga. Soalnya, terakhirnya itu cuma diceritain kalo Bima kembali lagi menemui Marsha ke Jakarta.
Yang jelas, buat yang pengen tau gimana ribetnya cerita teenlit yang satu ini, mending baca sendiri deh. Ga bakalan lama kok, soalnya ceritanya bikin nagih. Paling beberapa jam aja juga udah selesai bacanya. Lagian ga tebel-tebel amat kok novelnya. Oke ? :p

Biodata buku :
Judul buku         : Be My Sweet Darling
Penulis               : Queen Soraya
Penerbit             : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tebal                 : 240 halaman
Cetakan             : Kedua, Desember 2009

ISBN                 : 978-979-22-4589-9 

No comments:

Post a Comment

Jangan sebut kami BENGAK!

hari ini, dengan lantangnya, ia berkata, "Guru-guru di sini bengak !" aku yang hanya bisa mendengarkan dari dalam ruang guru, ter...