Tuesday, April 26, 2011

Good Bye, My friend...

aku bisa duduk terdiam sendiri sambil menatap langit-langit gedung balairung. sebuah ruangan besar yang biasa digunakan oleh para mahasiswa di universitasku. termasuk juga dengan aku dan juga beberapa teman panitia yang dalam beberapa hari ini tengah disibukkan dengan kegiatan yang dicanangkan setahun sekali. bisa dibilang, ini merupakan agenda wajib di prodiku. suasana yang ada memang tidaklah begitu ramai seperti sebelumnya. tak jauh dari tempatku duduk, beberapa panitia lainnya tengah asyik berbincang-bincang setelah bahu membahu membereskan sebuah panggung yang digunakan sebagai tempat untuk perlombaan. sedangkan dibelakangku duduk, beberapa panitia lainnya sibuk menghibur diri dengan mendendangkan musik sesuai dengan minat mereka. tapi, bagaimana dengan aku? duduk sendirian di salah satu sisi ruangan yang besar, meratap sendirian hingga tetes air mata tak terasa membasahi pipi. bukan sebuah ratapan, tapi, seolah mengenang masa lalu. sebuah perjalanan yang sempat aku sesalkan, namun cukup memberikan banyak kenangan. dan dimasa itu pula aku mengenal sosok seseorang yang memiliki ciri khas tersendiri. berbadan jangkung yang cukup tinggi untuk seorang wanita indonesia biasa, dan cukup bersifat humoris. ria eka handayani. begitulah nama lengkapnya. walaupun tak terlalu dekat dengannya, namun menyenangkan bisa kenal dan berteman dengannya. apalagi dengan sikapnya yang suka usil, seolah semua yang terjadi itu larut tanpa beban.
namun rasanya itu hanya akan menjadi sebuah kenangan saja. kemarin malam, pada tanggal 25 april sekitar pukul 7 malam, aku mendapat pesan singkat yang memberitahukan bahwa temanku satu ini telah meninggal dunia. ini bukanlah sebuah berita yang bisa secara bulat-bulat aku telan. aku butuh konfirmasi lebih lanjut. tapi apa daya, itu bukan lelucon belaka. sedangka april mop sudah lewat. ini berita nyata. dan sekarang kami benar-benar harus kehilangan sosok periang yang satu ini.
sayang, disaat yang lain bisa langsung pergi melihatnya untuk yang terakhir kalinya, aku hanya bisa mengenangnya sendirian di tempat terpisah, ditengah hiruk pikuk kesibukan yang membutuhkan tanggung jawab lumayan besar. bilakah terakhir kalinya aku berkomunikasi dengannya? entahlah. seingatku dulu, saat dia iseng mengajak aku mengobrol lewat forum obrolan disalah satu situs jejaring sosial, kita hanya bisa berbiacara singkat dan tak banyak kata yang bisa terucapkan.
kini, tak ada lagi yang bisa aku kenang. dirinya pun telah pergi. pergi ke haribaan yang maha kuasa, yang menyayanginya. terlalu banyak cerita yang sulit untuk aku ungkapkan. karena biarkanlah saja terbawa hingga masa yang akan datang.
good by my friend...
wait me in paradise...

No comments:

Post a Comment

Jangan sebut kami BENGAK!

hari ini, dengan lantangnya, ia berkata, "Guru-guru di sini bengak !" aku yang hanya bisa mendengarkan dari dalam ruang guru, ter...