Thursday, March 10, 2011

It's Over!!!!

Cerita itu memang tinggal kenangan. Semua sudah resmi selesai. 6 Maret 2011. Hubungan yang sesungguhnya telah berjalan selama kurang lebih 2,5 tahun, pupus di tengah jalan. Karena satu hal saja, ego! Entahlah, tapi rasanya memang sulit menyatukan pemikiran yang berbeda. Belum lagi hal-hal sepele saja, malah bisa jadi masalah besar. Aku sendiri mencoba buat bertahan. Selang beberapa waktu, ternyata pertahanan itu runtuh juga. Aku sudah tak sanggup lagi. Padahal, aku sangat berkeyakinan dia bisa berubah menjadi lebih dewasa. Aku sendiri sebenarnya merupakan sosok yang masih perlu dibimbing. Tapi apa daya, semua hal aku harus aku jalani sendiri. Hanya alam yang bisa memberikan penjelasan mengenai apa yang aku cari.

Aku sangat bergantung sama dia. Padahal sebelumnya juga, aku sudah janji sama diri sendiri supaya tetep jadi anak yang mandiri. Namun sulit ternyata. Tapi sekarang, mau ngga mau, suka ngga suka, ya harus aku jalanin. Jika dulu, dia ada buat aku, dia yang menjadi teman setiaku, namun kini posisi itu digantikan oleh bayangan yang malah lebih setia lagi dari pada dia (sebuah pernyataan bodoh! Udah jelas ngga mungkin bayangan kabur dari kita).

Aku ngga kuat melihat dia bersedih. Malah sempat dulu dia menitikkan air matanya di depanku. Prestasi besar dalam hidupku, karna aku membuat seorang lelaki menangis karena aku! Rasanya justru hatiku lebih tersakiti lagi.

Terlalu banyak kenanganku bersamanya. Bisa dibilang, saking nempelnya, dia rela ngikut aku buat penelitian ke luar daerah. Bareng sama rombongan aku yang lainnya. Padahal, lumayan pegel juga buat nyari objek penelitiannya. Tapi, dia memang terlalu sabar untuk aku.

Ngga ada yang kurang dari dia secara fisik. Justru yang aku tau, banyak yang mengidolakan dirinya. Tapi memang ego kami yang sangat bertolak belakang. Aku adalah anak yang mendapat didikan keras dalam keluarga. Yang secara ngga langsung mempengaruhi sifatku juga yang keras kepala. Sedang dia, sebaliknya. Makanya, sering kali satu diantara kami mesti mengalah karna suatu sebab.

Namun sepertinya, ujian tak pernah lepas buat aku. Hingga "ujian" terakhirnya untukku malah membuat semuanya berantakan. Aku sudah tak pandai lagi menutupi perasaan kecewaku yang telah bertumpuk akan sikapnya. Aku bagaikan bom atom yang meledak dengan kencangnya. Guncangan itu membuat gemuruh yang menggemparkan jagat raya. Jagat hati yang terluka.

Aku serasa menjadi orang yang paling mudah untuk dipermainkan. Dibohongi, atau apalah itu namanya. Yang jelas, aku mungkin terlalu bodoh untuk bisa langsung menyadari tentang sesuatu.

Sekarang, aku masih bergumul dengan kenangan masa lalu. Bukan hal mudah untuk bisa men-delete file kenangan saat masih bersama dengannya. Hingga kini pun, fotonya masih terpajang rapi di dinding kamarku. Aku masih ngga kuat untuk melepaskannya. Aku rindu akan sosoknya. Rindu untuk bercanda bersamanya. Rindu akan segala hal yang biasa kita lakukan berdua.

Dan teruntuk kamu, seseorang yang telah aku sayangi, ini mungkin bukan akhir dari sebuah cerita yang sebenarnya. Jika Tuhan berkehendak lain, bisa saja kita bersama kembali ato malah tak akan pernah sama sekali. Aku mohon untuk jangan membenciku. Aku ingin tetep bisa menjadi keping indah dari hidupmu meskipun yang telah terlupakan.

-Still loving you, my bibie...-

2 comments:

Jangan sebut kami BENGAK!

hari ini, dengan lantangnya, ia berkata, "Guru-guru di sini bengak !" aku yang hanya bisa mendengarkan dari dalam ruang guru, ter...