Wednesday, November 24, 2010

Resensi "Cinderella Rambut Pink"

Nih buku lucu juga. Abis dari kalo judulnya, mana ada Cinderella yang rambutnya warna pink. Paling ngga pirang gimana gitu. Eh dia, ngejreng sendiri pake pink! Hahahaha... Dan yang lebih serunya lagi, kalo Cinderella yang biasa kita denger ceritanya itukan kehilangan sepatu kaca, versi di teetlit karangan Dyan Nuranindya ini, justru pake sepatu kets gitu. Guyon banget ngga sih tuh? Nih dia sedikit rangkaian ceritanya buat kamu!

Dara adalah seorang gadis biasa yang nyentrik tapi baik hati.Ia tinggal bareng dengan beberapa temennya disebuah kos-kosan yang udah lumayan punya nama di Jogja. Namanya Soda. Kosan ini kepunyaannya Eyang Santoso. Dara sendiri merupakan anak yatim-piatu karna orang tuanya yang meninggal akibat kecelakaan saat ia masih kelas satu SMA. Alhasil, ia berhenti sekolah dan mencoba mencukupi kebutuhan sehari-harinya dengan bekerja. Awalnya, Dara tinggal di Bandung. Saat ia bekerja disalah satu kafe di Bandung, ia berkenalan dengan Eyang Santoso. Akhirnya, ia pun masuk dalam deretan nama anak kos Eyang Santosa. Saat ini, Dara bekerja di dua tempat sekaligus. Kalo pagi, ia bertugas di sebuah radio sebagai penyiarnya. Tapi, pas waktu kerjanya abis, buruan deh dia cabut buat kerja lagi di toko kaset.

Gara-gara ia ingin menolong seorang ibu yang tasnya kejambretan, ia pun akhirnya nekat melemparkan sepatu kesayangannya ke arah jambret tersebut. Bukannya kena tuh jambret, bidikannya justru melesat dan mengenai seorang pria yang tengah asyik dengan kamera kesayangannya. Karna takut kena omel sama korban timpukan sepatu Dara, ia malah buru-buru kabur dari tempat itu. Yang ada, dia harus bisa merelakan Mr. Dekil, salah satu sepatu kesayangannya. Yang ada kini hanya Mrs. Dekil yang tetap nemplok dikaki Dara.

Cowok yang ngga sengaja kena timpukan Dara itu ternaya cucu dari keluarga kaya di Indonesia, namanya JB. Montaimana. Dan ini adalah Oscar Montaimana. Meskipun ia berasal dari keluarga yang terhormat, sayangnya, Oscar ngga begitu bahagia dnegan kehidupannya. Soalnya, ia cukup kesal jika harus dibanding-bandingkan dengan kakanya, Bima, yang sempurna banget! Hobi fotografi itu aja ditentang keras oleh ayahnya. Alhasil ia tumbuh menjadi anak yang lumayan pembangkang dan suka bikin onar.

Kepulangan Oscar dari Amerika ternyata tanpa sepengetahuan orang tuanya. Yang ada, kakanya marah besar padanya. Ia menuding Oscar telah membuat keributan lagi. Makanya ia balik ke Indonesia. Namun diluar dugaan, ia justru sedang berlibur ke Jogja untuk melupakan kejenuhannya akan studinya disana. Selama di Jogja, Oscar tetap ngga lepas dengan kamera kesayangannya.

Hingga suatu saat, tanpa sangaja Oscar dan Dara bertemu muka. Bagi pandangan pertama Dara, kesan yang bisa ia tangkap dari Oscar, ia hanyalah cowok yang sangat super duper nyebelin meskipun wajah tampan Oscar ternyata cukup bisa menawan hatinya. Padahal, Dara udah punya pacar, Ray. Tapi sayang, Ray bukanlah cowok yang baik buat Dara.
Singkat ceritanya nih, Oscar ngikutin lomba fotografi dengan dengan tema "Cerita Dari Negri Dongeng". Disitu, Oscar secara diam-diam menjadikan Dara sebagai objek fotonya. Dan diluar dugaan, hasil karya Oscar terpilih sebagai juara favorit.

Dara syok dengan foto-foto yang ia lihat. Ia benar-benar telah sangka. Ia kra, Oscar dengan sengaja menjadikan dirinya objek untuk dipermalukan dimuka umum. Apalagi dengan alur cerita yang cukup menyedihkan. Satu hal lagi yang mengagetkan Dara, ternyata, Mr. Dekil yang selama ini dirindukannya, ada ditangan Oscar.

Atas kejadian itu, Oscar berusaha untuk meminta maaf pada Dara. Namun tak semudah itu Dara bisa memaafkan Oscar. Hingga akhirnya, Oscar diminta untuk balik lagi ke Amerika. Baru disitulah, Dara sadar, bahwa selama ini dia telah salah menafsirkan sikap dan sifat Oscar. Ia jjustru jatuh cinta pada Oscar.

Sebelum benar-benar pergi ke Amerika, Oscar pada akhirnya menyatakan cintanya kepada Dara. Dan Dara pun mengiyakannya. Dara pun diperkenalkan kepada orang tua Oscar, serta Bima yang tak lain telah Dara ketahui bahwa itu adalah kakak Oscar. Bima sendiri telah lama mengenal Bima. Maka tak heran bila Bima sempat marah karna ia tak mau Oscar mengganggu para penghuni Soda. Namun salah, justru itu sebaliknya. Dan Dara serta Oscar pun bahagia dengan cinta mereka...

Oke, cerita ini lumayan bagus. Ada sedikit sensasinya juga. Pokoknya, bikin yang baca tuh, ngga bisa lepas gitu aja dari buku ini. Meskipun akhir ceritanya udah bisa ditebak, tapi tetep menarik kok! Ngga percaya, buktiin sendiri!

*buat gambar sampulnya, tar nyusul..

No comments:

Post a Comment

Jangan sebut kami BENGAK!

hari ini, dengan lantangnya, ia berkata, "Guru-guru di sini bengak !" aku yang hanya bisa mendengarkan dari dalam ruang guru, ter...