aku pengen bersuara. tapi takut dianggap sok tua. aku pengen bercerita. tapi takut malah dianggap berbeda. aku maunya mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran aja. semoga ga pada salah paham semua yang baca.
aku melihat pergerakan sahabat-sahabatku sudah berbeda. entahlah. mungkin hanya dari sudut pandangku saja. memperhatikan mereka yang mulai cinta dengan dunia, senang memamerkan apa yang dipunya, heboh dengan hal kecil yang semestinya ga perlu diributkan. baiklah, semua hanya sebatas pandanganku saja.
barangkali, aku saja yang kalo kata anak sekarang, lebay. melihat hanya dari sisi sebelah mata. sok menjadi tua, sok alim, sok rendah hati.
terkdang, karena geram, aku sindir mereka secara tak langsung. aku protes dengan diam-diam. aku mencela dengan kata manis. dan tak hayal, sikapku pun akhirnya serupa dengan mereka.
Wednesday, August 10, 2016
Subscribe to:
Posts (Atom)
Jangan sebut kami BENGAK!
hari ini, dengan lantangnya, ia berkata, "Guru-guru di sini bengak !" aku yang hanya bisa mendengarkan dari dalam ruang guru, ter...
-
A Model Formalisme Sastra 1. Karakteristik Formalisme Formalis lahir akibat ketidakpuasan dengan penelitian ekspresivisme yang ...
-
Yuhuuu.. siapa yang ga meleleh jika seseorang yang kamu sukai mengatakan hal itu ke kamu? Oh My God rasanya gimanaaaa gitu. Apalagi pake a...
-
Ciri Aliran Penelitian Klasik Aliran penelitian sastra adalah sebuah kecendrungan yang tampil pada suatu zaman. Setiap era kadang-kadang m...