Tanah Hijau
Oleh: Melly Ai
Mereka
bilang,
Inilah
hijau yang sebenarnya hijau
Mereka
sebut,
Inilah
yang diinginkan
Mereka
kata,
Ya!
Lalu,
Bagaimana
dengan yang kami kata
Adakah
sama hijau yang mereka maksud
Adakah
sama keinginan itu
Mungkinkah
satu dalam pikiran
Hijau
itu tak sama
Hijau
itu telah pupus
Hijau
itu telah berganti
Hijau
itu bukan yang sebenarnya lagi
Hijau
itu...
Bukan
mereka yang kini sibuk mencari hijau
Bukan
mereka pula yang kini menginginkan hijau
Hitam
pekat telah lama menggantikan
Terkadang
merah yang menggerogoti
Menelan
tanpa belas kasihan
Menghabiskan
tanpa meninggalkan jejak
Hingga
nun jauh di dalamnya,
terpana
sengsara
meraung
tanpa
suara
Hijau
yang semakin menjadi mimpi
Hijau
yang terus mengimajinasi
Hijau
yang seolah terus memanggil
Tak
ada lagi hijau yang tampak dari kejauhan
Tak
ada lagi senyum yang meramaikan
Tak
pula ada setitik cercah kehidupan
Hijau
yang dulu terbentang dengan gagahnya
Kini
hanya mampu membuat tangis disekitarnya
Tak
pandang wujud atau rupa
Hijau
itu...
Seolah
bukan lagi tanah kedamaian
Bukan
pula sebuah rumah
Enggan
menjadi negeri
Karena
memang tak ada lagi
Tanah
hijau di dalam hati
Sudut
renungan,
29
Oktober 2013
No comments:
Post a Comment